Follow Us @catanti

Sabtu, 20 Januari 2018

22 Tahun it's Okay

https://pixabay.com/

Ketika kau menuliskan kata" 22 Tahun yang harus dilakukan" di situs pencarian terbesar di dunia yaitu *GOOGLE, kurang lebih ada sekitar 579.000 kata yang dapat ditemukan dengan keyword seperti itu.

Banyak dari keyword itu menyebutkan bahwa umur 22 tahun merupakan awal bagi kesalahan, pembelajaran, kesuksesan, kekhawatiran dan kemandirian.

Di umur aku yang 22 tahun ini, kadang aku merasa bahwa masih seperti anak kecil dengan disisi lain aku merasa seperti orang dewasa. Entah ini sebuah transisi atau bagaimana, umur ini membuat diriku amat sangat khawatir, terlalu muda untuk membayangkan kehidupan sebenarnya, dan terlalu tua untuk lari dari kenyataan.

Disini pula aku ingin masih mengeksplore diriku, disisi lain aku juga ingin menggantungkan hidupku dengan orang lain. Rasa ambigu dan tidak percaya diri serta khawatir menyelimuti ketika di umur ini. Anggapan orang umur ini sudah siap untuk sukses dengan karir, namun dalam kenyataan kita masih try and eror untuk melakukan sesuatu yang kita anggap benar.

Mencoba sebaik mungkin bukan perkara mudah, terkadang orang lain menganggap apa yang kita lakukan itu salah dan harus sesuai dengan jalanya, kalau menuruti segala omongan orang kapan pula kita berkembang?

Di umur 22 tahun ini, mungkin banyak dari temanku yang sudah berkeluarga bahkan ibuku dahulu menikah umur 21 tahun.
Omongan tentang pernikahan, jodoh selalu menyelimuti ketika sedang berada di dalam crowd orang terdekat, aku tau mereka peduli dan ingin yang terbaik bagiku atau bagi kita yang berumur 22 tahun, tak jarang hal itu membuat ku berfikir dua kali. What should i do?
jika jodoh saja belum ada apa harus memaksakan?

Banyak pula yang membandingkan, mungkin aku masih bersyukur dengan ketidak ada omongan yang terlalu menyakitiku dengan lingkungan yang lumayan tidak peduli. Aku menghargai lingkunganku, karena banyak teman yang seumuran denganku merasakan tekanan teramat ketika menjadi bahan perbincangan kalayak ramai di usia seperti ini.

ekspektasi orang lain:
22 tahun, bagi orang cukup untuk membangun sebuah rumah tangga.
22 tahun, cukup pula mendapatkan karir dan income yang lumayan.
22 tahun, sudah saatnya untuk berfikir dewasa.
22 tahun, waktu untuk menjadi orang lain yang sesuai dengan aturan masyarakat.

kenyataan diri sendiri :
22 tahun, bagiku merupakan awal untuk mengerti dunia. Setelah lulus dari sebuah instansi pendidikan
22 tahun, waktunya untuk try and eror
22 tahun, waktu untuk membuat kesalahan dan menemukan kebenaran
22 tahun, be my self confidence
22 tahun, Explore seluruh sumber daya yang ku punya.
22 tahun, masih butuh pemikiran seperti anak kecil
22 tahun, menemukan seseorang yang memang pantas. jika jodoh sudah datang bukan mustahil, jika belum tenang dunia tidak berakhir! 22 tahun menjadi titik awal perubahanmu.

Terdapat perbedaan dan kesenjangan antara harapan orang lain dengan kenyataan begitu curam, namun ingat paling penting adalah menjadi diri sendiri. Mungkin kamu akan dibawa ke sebuah tekanan dari lingkungan sekitar, namun ingat bahwa hidup adalah kamu dan yang menjalani dirimu. Jika tidak cocok dengan perkataan orang, diam dan abaikan.
mereka berhak berbicara, namun kamu juga berhak tidak mendengarkan.

22 tahun merupakan umur yang tanggung, menjadi dewasa belum cukup dan menjadi remaja bukan lagi.

Yang bisa kita lakukan hanya berusaha sebaik mungkin, tidak ada yang mendukung dan menolong pun tak masalah, karena kamu sudah 22 tahun.
Menjadi pribadi yang lebih mandiri lagi dan tidak terlalu memasukan ke hati serta berharap tinggi akan hasil akhir.

Jalani saja, hidup ini berjalan... yang berlalu biarlah berlalu, jangan menyesali apa yang telah lalu. Hidup ini ada di zona sekarang.
hilangkan rasa khawatir berlebihan dan sambutlah hidupmu penuh dengan suka cita, Karena kamu 22 tahun !

Saatnya melakukan kesalahan dalam batas Wajar

belajar lebih banyak, dan kerahkan kekauatanmu melebihi ekspektasimu.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar